Sabtu, 12 November 2011

PP. Al Anwar Karangmangu Sarang Rembang Jawa Tengah


Pondok pesantren Al-Anwar merupakan pondok murni rintisan dari Pada KH. Maimoen Zubair bukan merupakan pondok peninggalan. Sepulang beliau dari studya di Makkah Al Mukarromah, banyak santri yang berdomisili di pesantren sarang yang berkeinginan untuk belajar kepada beliau. Maka pada tahun 1967 dibangunlah sebuah musholla sederhana yang terletak dimuka ndalem beliau sebagai tempat untuk para santri yang mengaji. Disinilah awal mula cikal bakal PP. Al-Anwar.
Melihat besarnya animo dari para santri yang berkeinginan nyantri dan khidmat kepada beliau, maka dengan bangunan seadanya musholla tersebut dijadikan sebagai pondok. Bangunan sederhana tersebut mereka gunakan untuk menginap sekaligus untuk lebih focus dalam mengaji dan khidmat kepada syaikhina KH. Maimoen Zubair. Oleh mereka sendiri pondok yang diasuh putra KH. Zubair ini diberi nama POHAMA merupakan kependekan dari Pondok Haji Maimoen. Kemudian selang beberapa tahun untuk mengenang abah beliau KH. Zubair Dahlan yang sebelum menunaikan ibadah haji bernama KH. Anwar POHAMA dirubah namanya menjadi Pondok Al-Anwar.
Perkembangan jumlah santri PP. Al-Anwar cukup pesat, sehingga menuntut adanya pembangunan dibidang fisik, pada tahun 1971 musholla direnovasi dengan menambahkan bangunan diatasnya yang kemudian disebut dengan Khos Darussalam, juga dibangun sebuah kantor yang berada sebelah Selatan ndalem syaikhina. Seiring dengan bertambahnya santri maka pembangunan secara fisikpun terus dilakukan tercatat pada tahun 1973 dibangun Khos Darunna’im, tahun 1975 Khos Nurul Huda, tahun 1980 Khos AF, dan masih banyak lagi pembangunan fisik yang yang lain. terakhir dibangunnya gedung serbaguna PP. Al-Anwar berlantai lima pada tahun 2004 yang dresmikan oleh Wakil Presiden RI. Bapak DR. H. Hamzah Haz dan juga pada tahun 2005 dibangun Ruwaq Daruttauhid PP. Al-Anwar yang setelah selesai pengerjaannya digunakan sebagai tempat pertemuan (Multaqo) alumni Sayyid Muhammad Alawy al Maliki Makkah al Mukarromah.
Seiring dengan perkembangan PP. Al-Anwar, Berawal dari sebidang tanah yang dimiliki syaikhina KH. Maimoen Zubair dan hasil pembelian tanah milik tetangga, juga termotivasi akan akan kondisi masyarakat sekitar pada saat itu yang belum rutin mengerjakan sholat 5 waktu serta minimnya kemampuan mereka dalam membaca Al Qur’an maka pada tahun 1977 M. Kyai Maimoen bersama istri beliau Nyai Hj. Mastiah merintis berdirinya Pondok Pesantren Putri Al-Anwar dengan membangun Musholla dibelakang rumah yang semula berdindingkan Anyaman bambu.
Lambat laun laun masyarakat menunjukkan perubahan, mereka mulai suka pergi ke musholla untuk mengikuti segala kegiatan yang dilaksanakan disana, mulai dari sholat jama’ah hingga Dzibaiyyah yang dilakukan setiap malam jum’ah dan juga banyak anak-anak mereka yang mulai menetap di Musholla. Hingga sekarang (Tahun 2010 red) PP. Putri Al-Anwar mengalami perkembangan yang pesat dengan + 500 santri yang menetap dan dengan fasilitas 29 kamar, perpustakaan, 6 auditorium dan masih banyak lagi.
Perkembangan pesantren yang diasuh tokoh ulama’ yang sangat antipati terhadap penggunaan istilah Kitab salaf dengan nama kitab kuning (karena dinilai merupakan suatu penghinaan terhadap kitab salaf) ini, sangat signifikan, grafik menunjukkan pada tahun ini saja (Red. 2010) Jumlah santri Al-Anwar mencapai lebih dari 2000 Santri. Yang tersebar dari berbagai penjuru daerah di Indonesia, baik Jawa maupun luar jawa seperti Kalimantan Sulawesi Lampung bahkan Papua. Dan juga dari berbagai latar belakang pendidikan mulai dari SD/MI, SLTP, SLTP sampai Sarjana.
Pada tahun 1995 KH. M. Najih Maimoen putra KH. Maimoen Zubair yang juga alumni dari pesantren Abuya Sayyid Muhammad Alawy Makkah Al Mukarromah merintis dibangunnya khos Darussohihain dibawah pengawasan Abuya Sayyid Muhammad Alawy Al Maliky. Dan juga didirikan Khos yang khusus sebagai wadah bagi santri-santri putri yang berkeinginan untuk menghafal Al qur’an pada tahun 1996 dibawah asuhan Ibu Nyai Hj. Mutamimah Najih Maimoen yang notabene adalah seorang yang hamilatul Qur’an.
Sistim pendidikan yang diterapkan dipesantren Al-Anwar adalah sistim salafiyah dimana para santri diwajibkan mengikuti pengajian Masyayeh atau ustadz baik dengan pendekatan sistem bandongan maupun sorogan. juga diharuskan bagi santri untuk mengikuti pendidikan Muhadloroh atau Madrasah Ghozaliyyah, sampai tingkat aliyah, dan melanjutkan pada MA’HAD ALY yang mana jenjang pendidikannya adalah dua tahun.
Kegiatan lain yang juga harus diikuti santri adalah Mudzakaroh meliputi mudzakaroh Fatchul Qorib, Fatchul Mu’in, Mahalli dll. Mudzakaroh merupakan suatu bentuk pembahasan secara mendalam pada kitab yang dikaji, juga penerapannya pada permasalahan-permasalahan yang ada. Dan juga masih banyak lagi kegiatan yang lain.
Pada perkembangannya PP. Al-Anwar terbagi menjadi dua Yaitu PP. Al-Anwar I yang dikhususkan bagi santri yang ingin mendalami ilmu-ilmu agama secara murni dan PP. Al-Anwar II sebagai wadah bagi santri-santri yang ingin mempelajari sains dan tehnologi tanpa meninggalkan pesantren sebagai wahana untuk mendalami ilmu agama. Letaknyapun terpisah, PP. Al-Anwar I terletak di desa Karangmangu Sarang Rembang sedang PP. Al-Anwar II ini terletak di Dusun kalipang Gondanrejo Sarang Rembang Kurang lebih 3 km dari desa Karangmangu kearah barat.
Menanggapi tuntutan jaman yang sangat menuntut kesiapan dalam segala hal, Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang yang Notabenenya sebagai suatu lembaga Non Formal yang secara tegas mempertahankan Nilai-Nilai Salaf kini juga bersiap-siap menelurkan generasi yang juga dapat dibanggakan dalam bidang formal dengan tetap menjadikan pelajaran Salaf sebagai pondasi pembentukan akhlaq, dengan mendirikan suatu badan lembaga pendidikan formal dibawah naungan LP Ma’arif NU setingkat SD-SLTP-SLTA dengan nama MI, MTs dan MA AL-ANWAR.
Tujuan yang mendasar dari didirikannya MI, MTs dan MA AL-ANWAR tersebut tidak hanya untuk mempelajari ilmu-ilmu umum saja tapi juga dikemas rapi dengan memasukkan pelajaran salaf guna memberikan bekal para muridnya untuk memperoleh keseimbangan antara Imtaq dan Iptek, sehingga pada akhirnya tujuan akhir kebahagian dunia akhirat dapat dicapai.
Pada 15 september 2003 awal sejarah diresmikannya sebuah lembaga formal yang didirikan oleh Syaikhina Maimoen Zubair yang bertujuan untuk dijadikan suatu tempat memperdalam ilmu-ilmu yang berbasis kompetensi sesuai rujukan dari pemerintah yang dalam hal ini dari Departemen Agama dan juga mempelajari ilmu-ilmu salaf yang menginduk dari Ponpes Al-Anwar Sarang.
Tahun 2006 MTs Al-Anwar telah meluluskan sekitar 121 siswa. Dan saat ini MTs Al-Anwar memiliki siswa 346 siswa dari kelas VII sampai dengan kelas IX. Sampai saat ini MTs Al-Anwar terus berusaha untuk berbenah diri untuk selalu mensukseskan apa yang dikehendaki Syaikhina dengan selalu pro aktif dalam segala aspek demi tercapainya tujuan tersebut.
Tidak berhenti sampai disitu, pada 21 september 2006 Ponpes Al-Anwar juga telah membuka lembaga pendidikan setingkat SLTA dengan nama Madrasah Aliyah Al-Anwar yang sampai saat ini masih berjalan pada tahun ketiga, dengan jumlah siswa 243 siswa terbagi menjadi enam kelas, yaitu kelas putra 132 siswa dan 111 siswi.Dan pada tahun 2007 juga telah dibuka lembaga pendidikan setingkat SD dengan nama Madrasah Ibtida’iyah Al-Anwar yang sampai saat ini telah berjalan pada tahun kedua dengan jumlah siswa 30 siswa siswi.
Namun meskipun demikian, konsep Salaf yang diusung oleh Program pendidikan berbasis formal ini sangat kental dan memang menjadi satu harga mati yang tidak bisa ditawar lagi. Hal inilah yang membuat Al-Anwar berbeda dengan lembaga pendidikan formal Lainnya, yang memang menjadi agenda utama dari didirikannya MI, MTs dan MA AL-ANWAR Sarang ini. Dan juga nantinya menurut rencana akan juga didirikan program pendidikan lanjutan setingkat perguruan tinggi.
Prasarana dan segala hal yang dibutuhkan untuk menunjang hal tersebut diatas kini terus diupayakan oleh pihak Ponpes Al-Anwar, baik dalam bentuk bangunan fisik maupun non fisik. dan Alhamdulillah bertepatan dengan harlah PP Al-Anwar ke-42 telah selesai dirampungkan dan sekaligus diresmikan pembangungan PP Al-Anwar 2 oleh menteri komunikasi dan Informatika Republik Indonesia DR.Ir Muhammad Nuh DEA. yang meliputi 1 lokal gedung berlantai 2 untuk pemondokan santri putra dengan kapasitas tampung 300 santri dan satu kediaman KH Abdullah Ubab MZ (putra pertama KH. Maimoen Zubair yang sekaligus menjadi pengasuh PP Al-Anwar 2) dan 1 lokal Gedung untuk fasilitas pemondokan santri putri dengan kapasitas tampung 300 santri yang dilengkapi dengan fasilitas yang memadai untuk menunjang proses belajar mengajar secara formal dan menjadi tempat menempa ilmu salaf sebagai fondasi dan bekal para santri.
Selain itu sekarang akan dikembangkan sarana penunjang ketrampilan berupa pendidikan dan pelatihan outomotif yang bekerjasama dengan para tenaga terampil untuk menjadi tutor sehingga diharapkan kedepan santri secara verbalistik mampu mengaplikasikan keilmuannya dalam masyarakat yang semakin menuntut untuk lebih bisa beradaptasi dengan cepat. Pembangunan sarana pelatihan otomotif ini akan ditempatkan di desa Kalipang berdekatan dengan PP Al-Anwar 2 yang saat ini baru dimulai tahap starting pembuatan fondasi bangunan.Pengadaan asrama bertujuan untuk menitiktekankan pada efektifitas pendalaman ilmu-ilmu salaf, karena nantinya juga akan diasuh oleh para ustadz dibawah naungan Masyayikh-masyayikh pondok pesantren Al-Anwar Sarang. Diharapkan para santri pada akhirnya betul-betul dapat terkondisikan dan selalu dalam pengawasan, dengan tujuan nantinya para siswa ini mampu terbiasa hidup disiplin, terampil, dan selalu menjadikan akhlaqul karimah sebagai nafas dalam kehidupannya. 
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pondok pesantren Al-Anwar tidaklah merubah karakter salafiyyah yang dimiliki tapi masih gentol untuk mempe-rtahankannya, juga tidak menutup mata terhadap tuntutan jaman yang sarat dengan kemajuan dalam segala bidang utamanya dalam bidang sains dan ilmu pengetahuan lainnya, namun dalam kaitan tersebut Pondok Pesantren Al-Anwar tetap menjadikan pelajaran–pelajaran salaf sebagai pondasi sehingga merupakan menu wajib yang harus ada dalam semua tingkat pendidikan yang ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar